Tujuan Belajar:
- Membedakan translasi dan konversi antar mata uang asing.
- Memahami istilah-istilah dalam translasi mata uang asing.
- Mengetahui perbedaan keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing.
- Menghitung keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing.
- Memahami pengaruh penggunaan berbagai metode translasi mata uang asing terhadap laporan keuangan.
- Melakukan evaluasi dan memilih metode translasi mata uang asing terbaik sesuai kondisi usaha dan pasar uang.
- Memahami hubungan antara translasi mata uang asing dengan inflasi.
Alasan-Alasan
Melakukan Translasi
Perusahaan dengan operasi di DN/LN , L/K konsolidasi penting
agar pengguna memahami secara utuh.
L/K anak perusahaan LN yang berdenominasi dalam mata uang
asing disajikan ulang dengan mata uang induk perusahaan. Proses penyajian ulang
informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya di sebut TRANSLASI.
Translasi menyebabkan kesulitan dalam menentukan keuntungan
dan kerugian antar perusahaan (dalam satu korporasi) maupun antar periode.
Tantangan inilah yang mempengaruhi evaluasi kinerja mnajemen.
Latar Belakang dan Terminologi
Translasi tidak sama dengan konversi. Translasi hanyalah
perubahan satuan unit moneter. Dalam translasi tidak ada pertukaran fisik dan
tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi.
Pasar uang merupakan tempat jual-beli mata uang
negara-negara dagang utama. Tempat inilah yang menjadi tempat transaksi
perdagangan, transfer pembayaran kredit, dan pengiriman barang sehingga para
pelaku bisnis terlindung dari resiko ketidakstabilan nilai tukar.
Transaksi mata uang
asing terjadi di pasar spot, forward, dan swap.
- Mata uang yang diperjualbelikan pada spot harus dikirimkan secepatnya.
- Transaksi pada forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan.
- Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau melibatkan pembelian forward dan penjualan spot atas mata uang secara bersamaan.
Istilah Translasi
Mata Uang Asing
Atribut
KonversI
Diskonto
Posisi aktiva bersih beresiko
Mata uang asing
L/K dalam mata uang asing
Transaksi mata uang asing
Translasi mata uang asing
Operasi Luar Negeri
Kontrak pertukaran forward
Mata uang fungsional
Kurs historis
Mata uang lokal
Pos-pos moneter
Mata uang pelaporan
Tanggal penyelesaian
Kurs spot
Tanggal transaksi
Penyesuaian translasi
Unit pengukuran
Permasalahan
Karena volatilitas kurs nilai tukar Eropa, Amerika dan Asia
berfluktuasi, translasi menimbulkan keuntungan/kerugian. (Lihat di www.federalreserve.gov/releases/H10/hist/)
Pada 1 Januari 2002, euro secara resmi menjadi mata uang
dari 12 negara Eropa. Pada Mei 2004 lebih dari 10 negara-negara Uni Eropa lain
menyusul.
Contoh Translasi:
Negara
|
Kurs
|
Euro
|
1.0000
|
Schiling
Austria
|
13.7603
|
Lira
Italia
|
1936.2700
|
100 Schiling Austria berapa Lira?
I. Schiling Austria ke Euro 100/13.7603 =7.267283 Euro
II. Euro ke Lira 7.267283 x 1936.27 = 14071.42
Lira
Pengaruh Alternatif Kurs Translasi Terhadap L/K
Kurs nilai tukar untuk translasi mata uang asing menjadi
mata uang domestik terdiri dari:
- Kurs Kini
- Kurs Historis
- Kurs Rata-rata
Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi L/K dari
keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing.
Transaksi mata uang asing terjadi saat
perusahaan membeli/menjual barang (pembayaran dalam mata uang asing atau
perusahaan meminjam/meminjamkan mata uang asing), sedang translasi
diperlukan untuk mempertahankan catatan akuntansi dalam mata uang
perusahaan pelapor.
Transaksi Mata Uang
Asing
-
Perspektif Transaksi Tunggal
Penyesuaian nilai tukar diperlakukan sebagai penyesuaian
terhadap akun transaksi dan penyelesaianya merupakan satu peristiwa tunggal.
-
Perspektif Dua Transaksi
Penagihan piutang dalam krona dianggap sebagai peristiwa
terpisah dari penjualan yang menyebabkan timbulnya piutang.
Translasi Mata Uang
Asing
-
Metode Kurs Tunggal
Penerapan satu kurs nilai tukar, yaitu kurs kini atau kurs
penutupan untuk seluruh aktiva dan kewajiban lancar.
-
Metode Kurs Berganda
Menggabungkan kurs nilai tukar historis dan kurs nilai tukar
kini dalam proses transaksi. Ada 3 metode, yaitu: Metode kini-nonkini, Metode
Moneter-nonmoneter, dan Metode Temporal.
Pengaruh Laporan Keuangan
Keuntungan dan Kerugian Translasi Penangguhan Penangguhan dan Amotisasi
Penangguhan
Parsial
Tidak Ditanguhkan
Perkembangan
Akuntansi Translasi
Sebelum 1967
Praktek akuntansi perusahaan AS dipandu oleh Accounting
Research Bulletin (ARB) No. 4 yang kemudian terbit kembali sebagai Bab 12 ARB
No. 43.
1965 - 1975
Menurut ARB No. 43, persediaan boleh ditranslasi dengan kurs
historis, Hutang jangka panjang ditranslasi dengan kurs kini. Accounting Board Opinion
No. 6 tahun 1965 membolehkan mentranslasi hutang piutang dengan kurs kini.
1975 - 1981
Untuk mengakhiri polemik translasi, FASB mengeluarkan FAS
No. 8 tahun 1975 yang mengharuskan menggunakan translasi temporal dan
keuntungan/kerugian translasi dan transaksi harus diakui sebagai laba/rugi
selama periode perubahan nilai tukar.
1981 - Kini
FASB mengundang komentar publik yang tidak puas atas FAS No.
8. Akhirnya terbitlah Statement of Financial Accounting Standards No. 52 tahun
1981.
Isi SFAS No. 52
SFAS No. 52 mengakui sudut pandang induk maupun anak
perusahaan sebagai kerangka dasar pelaporan yang sah.
Dalam L/K konsolidasi mata uang primer yang digunakan setiap
entitas disebut mata uang fungsional (functional currency). Jadi mata uang
fungsional setiap entitas merupakan mata uang lingkungan ekonomi utama di mana
perusahaan beroperasi.
Penentuan mata uang fungsional menentukan pula pilihan
metode translasi untuk konsolidasi dan perlakuan keuntungan/kerugin kurs.
Pilihan Metode Translasi
- Translasi apabila Mata Uang Lokal Merupakan Mata Uang Fungsional
- Translasi apabila Dolar AS Merupakan Mata Uang Fungsional
- Translasi apabila Mata Asing Merupakan Mata Uang Fungsional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar