Tujuan Belajar:
1. Menyatakan empat dimensi dalam pembuatan
model bisnis.
2. Memahami perbedaan antara konsep biaya
standar dan kaizen.
3. Mengukur perkiraan kembalian investasi
luar negeri.
4. Memahami proses perhitungan biaya modal
perusahaan multinasional.
5. Memahami masalah dan kerumitan dalam
merancang sistem pengendalian keuangan dan informasi perusahaan multinasional.
6. Mampu menganalisa varians nilai tukar.
7. Memahami kesulitan khusus dalam merancang
dan melaksanakan sistem evaluasi kinerja perusahaan multinasional.
8. Mengetahui cara mengatasi pengaruh inflasi
dan fluktuasi nilai tukar terhadap pengukuran kinerja perusahaan multinasional.
Pembuka
Kemajuan IT secara terus menerus mengubah
ruang lingkup usaha dan ketentuan pelaporan internasional.
Persaingan global, cepatnya penyebaran
informasi, dan tekanan lain semakin mempersempit perbedaan nasional praktek
akuntansi.
Topik yang di bahas di buku ini meliputi;
1). Perencanaan dan kendali keuangan (Sekarang/n), 2). Manajemen resiko
Internasional (Mg ke-n), dan 3). Penentuan harga transfer (Mg ke-n+1).
Pembuatan Model
Usaha
Empat dimensi utama model usaha
1. Identifikasi
faktor utama kemajuan perusahaan
2. Merumuskan
tehnik peramalan dan analisis kemampuan perusahaan
3. Mengembangkan
sumber-sumber data untuk pilihan strategis
4. Mentranslasi
pilihan menjadi tindakan yang spesifik.
Alat Perencanaan
Dalam
identifikasi faktor yang relevan di masa depan, analisis lingkungan eksternal
dan internal sangat membantu perusahaan untuk mengenali tantangan dan
kesempatan.
Analisis SWOT
Strengths
|
Weaknesses
|
Opportunities
|
Trhreats
|
Akuntan
membantu memberikan data yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan
perencanaan strategis. Informasi juga bisa berasal dari sumber selain catatan
akuntansi.
Penganggaran
Modal
Investasi
luar merupakan keputusan yang strategis dan penuh resiko. Oleh karena itu
perencanaan formal harus dilakukan, seperti dengan membuat Capital Budgeting +
C/B Analysis.
Pertimbangan
sifat investasi (independen/mutually exclusive) dan menggunakan NPV yang paling
optimal.
Dalam
lingkungan internasional, perencanaan investasi tidaklah sederhana karena harus
mempertimbangkan, perbedaan sistem hukum, sistem akuntansi, laju inflasi,
resiko nasioanal, mata uang dan segmentasi pasar.
Sudut Pandang
Hasil Keuangan
Manajer
keuangan internasional harus mempertimbangkan rate of return dari aspek
Proyek LN dan Proyek Induk Perusahaan.
Evaluasi
hasil investasi dari sudut pandang investor domestik induk perusahaan tidak
memadai lagi, tetapi lebih memadai jika dilihat dari sudut pandang negara tuan
rumah.
Solusinya
adalah manajer keuangan harus merespon kepada kelompok investor dan
non-investor di organisasi dan lingkungannya.
Mengukur
Ekspektasi Pengembalian
Mengukur
ekspektasi arus kas sungguh cukup menantang, sehingga manajer keuangan harus
memiliki gambar tentang proyeksi arus kas (lihat Gambar berikut ini).
Kerumitan proyeksi arus kas haru
mempertimbangkan:
1. Arus
kas proyek vs Induk Perusahaan
2. Arus
kas induk perusahaan yang terikat dengan pendanaan.
3. Pendanaan
bersubsidi
4. Resiko
politik.
Biaya Modal Multinasional
Teori Capital
Budgeting menyatakan, suatu proyek harus menghasilkan rate of return
setidaknya sama dengan cost of capital agar proyek dapat diterima.
Metode gabungan ekspektasi pengembalian deviden dan
ekpektasi tingkat pertumbuhan deviden.
di mana:
Di = ekspektasi deviden per lembar saham akhir
periode.
P0 = Harga pasar kini saham awal periode.
g = ekspektasi tingkat pertumbuhan deviden.
Implementasi teori capital
budgeting internasional tidak selalu langsung dan mudah dilaksanakan. Aspek
capital budgeting process dan
aspek tepat waktu, perbedaan iklim, budaya, bahasa, IT semakin mempersulit
keadaan.
Sistem Informasi Manajemen
-
Isu yang
berkaitan dengan Sistem
-
Masalah
Informasi
Informasi Manajemen dan Hiperinflasi
-
FAS No.
52 tentang penggunaan Metode Translasi Temporal
-
Pendapatan Penjualan
Isu Dalam Pengendalian Keuangan
-
Sistem
Pengendalian Domestik Vs Multinasional
-
Penganggaran
Operasional
-
Analisis
Perubahan Kurs
Penentuan Biaya Strategis
-
Ketika
sistem biaya standar secara tradisional masih digunakan, perusahaan Jepang
memperkenalkan konsep biaya yang fokus pada strategi manufaktur global
(Productivity, TQC, JIT)
-
Ketika
metode penentuan harga berbasis biaya (variance analysis) digunakan,
Jepang justru menggunakan metode penentuan biaya berbasis harga (target
costing).
-
Dengan
target costing, estimasi biaya bukan didasarkan biaya untuk membuat produk,
tetapi berdasarkan pada biaya yang dapat disisihkan untuk setiap produk
atau disebut biaya Kaizen.
-
Penentuan
biaya Kaizen fokus pada apa yang diperlukan untuk mencapai tingkat
kinerja dalam kondisi pasar yang kompetitif.
Evaluasi Kinerja Operasi LN
-
Mengevaluasi
kinerja memungkinkan top management untuk:
- Mempertimbangkan profitabilitas
- Menentukan kinerja area
- Alokasi sumberdaya
- Evaluasi kinerja manajemen
- Memastikan konsistensi perilaku manajemen
-
Konsistensi
-
Kinerja
Unit Vs Manajemen
-
Kinerja
Kriteria
-
Isu Pengukuran
dan Perubahan Harga dalam Evaluasi
nice post, that's very interesting information thanks for sharing :)
BalasHapusI introduce a Economics student in Islamic University of Indonesia Yogyakarta
twitter : @profiluii